Me and daughter

Akrab bersama Silda

2nd Anniversary STUCK

Let's go to #BribikComedy

Thursday, August 30, 2007

KEBEBASAN ATAU KEBABLASAN BEREKSPRESI

Apa yang terjadi jika suatu ketika Anda bertemu dengan orang afrika berkulit gelap lalu Anda meneriakinya dengan menirukan suara monyet? Yang terjadi adalah Anda akan dianggap sebagai seorang yang rasialis.

Atau jika Anda sedang berada di barat lalu Anda mencoba merayakan sesuatu atas kegembiraan Anda dengan mengangkat satu tangan ala NAZI di jaman perang dunia ke-2, maka Anda akan dianggap sebagai kelompok Anti Semit (bener nggak nulisnya?) yang anti Yahudi dan pasti akan dikecam habis-habisan oleh orang-orang barat.

Tapi apa yang terjadi jika suatu ketika ada orang menggambar Nabi Muhammad diatas tubuh seekor anjing atau mengatakan kepada publik bahwa Alqur’an adalah ayat-ayat setan?

Maka mereka (orang-orang barat) akan menyebutnya KEBEBASAN BEREKSPRESI.

Nggak percaya..? Lihat kasus Salman Rushdie dari Inggris.

Hari ini saya membaca koran lokal yang memuat judul KARTUN NABI ADALAH PENGHINAAN. Awalnya saya mengira itu berita lama yang terjadi di Denmark, yang dimuat di harian Jyllansposten. Di harian itu dimuat karikatur Nabi Muhammad SAW yang digambarkan sebagai pria haus wanita, tahta, dan darah. ternyata ada lagi yang baru di bulan Agustus ini.

Seorang seniman Swedia Lars Vilks menggambar kartun kepala Nabi Muhammad SAW berada di badan seekor anjing.Harian lokal di Oerebro, Swedia, Nerikes Allehanda telah mempublikasikan kartun tersebut.

Orang-orang barat selalu mengatakan bahwa kelompok Islam garis keras seperti HAMAS di Palestina atau Hizbullah di Lebanon adalah sekelompok orang yang tidak mampu melepaskan diri dari dari kebencian dimasa lalu. Lalu bagaimana dengan sekelompok orang semacam Lars Vilks ini?

Bagi saya, kadangkala kelompok garis keras itu dibutuhkan juga untuk mengatasi manusia-manusia yang mencoba menghina Rasulullah SAW dengan tameng Kebebasan berekspresi seperti yang dilakukan Lars Vilks ini.

Jika menurut Anda diam adalah Emas, sebaiknya cari tempat berdiam diri yang tahan lama sekalian yaitu di......cemetery.

BRING ME BACK MY KID SONGS


Casilda adalah nama putri semata wayangku. Usianya baru  genap 20 bulan. Entah mengapa hingga sekarang putri cantikku ini belum bisa berjalan. Setiap saat ia hanya berlari, berlari dan berlari. Tidak pernah ia langkahkan kakinya dengan pelan seperti layaknya putri solo yang anggun dan menawan. Sesekali ia menabrak ini menabrak itu atau jatuh terjerembab. Untunglah ia bukan anak kecil yang cengeng. Segera saja ia berdiri lalu berlari lagi

Sejak dini kuperkenalkan dia pada komputer. Akibatnya, seringkali ia menggangguku saat berada di depan computer. Namanya juga anak-anak, ia gerak-gerakkan mouse lalu Brak…Brak…keyboard pun tak luput menjadi sasaran. Percuma nih punya barang bagus kalau begini

Belakangan ini, hampir setiap malam ia mengigau musik. Ya, dia
bernyanyi dalam mimpinya. Dengan kalimat yang tidak begitu jelas dan hanya
dipahami Abi dan Umi-nya, dia menyanyi MIMPILAH…sebuah lagu berjudul "Bersama
Bintang
" yang dipopulerkan grup band DRIVE.

Lalu dilain waktu saat bermain dengan keluarga, dia menyanyi lagi. Kali ini kalimatnya SOO DON EBI….Apa itu? Pikirku. Ternyata dia menirukan lagu dari band cewek SHE berjudul SLOW DOWN BABY.

Lebih awal lagi beberapa minggu lalu saat aku lagi asik
mendengarkan lagu-lagu favoritku lewat winamp, dia menarik tanganku sambil
berkata JAYONG…JAYONG…awalnya aku nggak ngerti apa maksudnya. Ternyata kata si
umi, dia minta lagu KUCING GARONG. Gaaawaaaaattt……

Saat itulah baru kusadari, bahwa putri kecilku lebih suka menyanyikan lagu-lagu orang dewasa daripada lagu-lagu yang diajarkan oleh orang tuanya. Setiap kali kami ajarkan lagi CICAK DI DINDING, ia enggan menirukannya. Kalaupun mau menirukan itupun langsung di bagian akhir lagunya, AYU ATAP (Lalu ditangkap). Baru ngomong cicak-cicak di dinding sudah ditangkap. Aduuhh…

Lalu kusadari bahwa ketiga lagu yang ia tirukan semuanya ada di televisi kita dan menjadi soundtrack sinetron di saat prime time. Udah begitu, tiap hari lagi. Lalu kemana lagu anak-anak kita?

Lagu anak-anak sudah mati kali ya…udah nggak ada lagi di jaman sekarang ini. Yang menyanyikan lagu satu ditambah satu sama dengan dua orangnya sekarang sudah punya anak. Dulu, Lagu Pangeran Dangdut yang dinyanyikan Ebiem Ngesti populer banget. Sekarang orangnya sudah mati. Si OBOK-OBOK, Joshua udah tambah gede. Agnes Monica juga sudah dewasa. Lalu mana generasi berikutnya? Kalau begini siapa yang salah?

Harapan saya sih, sekali-kali lah Ian Kasela, Ariel Peter Pan,
Dhani Dewa atau Bams Samson ciptain lagu buat anak-anak Indonesia. Mereka kan
punya anak kecil juga. Yah, paling tidak nostalgia masa kecil lah…biar nggak
kekeringan begini. Kalau sudah begini, kan kita para orang tua yang repot kalau
anak-anak kecil sudah ber I LOVE YOU..I LOVE YOU..atau ber-KUCING GARONG ria
padahal seharusnya mereka punya lagu sendiri untuk anak-anak seusia mereka.

Sunday, August 26, 2007

DENIAS OH DENIAS


Sutradara : John De Rantau
Pemain: Albert Fakdawer, Michael Indonesia Idol, Mathias Muchus, Marcella Zalianty
Produksi: 2006
Negara : Indonesia
Genre : Drama
Durasi : 110 Min
Bahasa : Indonesian

Ini baru film oke...itu komentarku setelah nonton film ini. Walau telat setahun, gak apa-apa lah..

Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia. Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal

itu sinopsis yang menggugah minatku untuk menonton film ini. Film-film barat banyak yang mengangkat tema seperti ini. Tapi ini film Indonesia bo...jarang banget ada film Indonesia seperti ini. Paling-paling film horor yang sok serem justru malah bikin ketawa. So, saya rekomendasikan film ini untuk Anda tonton.

Film Denias, Senandung di Atas Awan ini memang film yang mengusung tema tentang dunia pendidikan. Sebuah langkah yang terbilang berani, di tengah derasnya tema pop seperti horor dan cinta remaja. Mengingat produser film ini Alenia Pictures dan EC Entertainment adalah "pemain" baru di kancah perfilman nasional. Mereka menyebutnya obsesi dan idealisme untuk menampilkan sesuatu yang jarang tersentuh dan berbeda.

Film ini berdasarkan kisah nyata dari seorang anak Papua bernama Janias yang kini bersekolah di Darwin, Australia. Sosoknya ditransfer menjadi tokoh Denias (diperankan Albert Fakdawer yang selama ini dikenal sebagai juara sebuah kontes bakat bernyanyi sebuah stasiun televisi). Denias berasal dari sebuah suku yang tinggal di kaki gunung Jayawijaya yang selalu diselimuti kabut. Dari sana dia membangun cita-cita melihat dunia.

Mau tahu kelanjutannya, tonton aja filmnya...

Saturday, August 25, 2007

TAKUT PASIR HISAP

 


Beberapa waktu lalu
saya nonton film House of Baskervilles yang diangkat dari novel karya Sir
Arthur Conan Doyle. Ceritanya, waktu Sherlock Holmes mengejar seorang pembunuh
dari keluarga Baskervilles ia terperosok ke dalam rawa dan nyaris tenggelam
dalam kubangan Lumpur tanpa mampu melepaskan diri. Si pembunuh ini kemudian
mendekat kearah Sherlock Holmes. Sambil mengarahkan pistolnya ia memberikan
nasehat bahwa untuk melepaskan diri dari Lumpur rawa hanya ada satu cara yaitu
mencoba untuk berbaring agar tubuhnya terangkat naik lalu berusaha untuk
berenang ke tepian.



 


Lalu saya teringat
fenomena pasir hisap yang kerap terjadi di padang pasir apakah segitu bahayanya.
Setelah mencari data kemana-mana, ternyata pasir hisap tidaklah semengerikan
yang digambarkan dalam film-film. Umumnya pasir hisap hanya sedalam kaki saja
dan nggak sampe menenggelamkan orang hingga mati.


 


Pasir hisap adalah
fenomena alam dimana tanah yang padat berubah karena dipenuhi air. Dalam bahasa
inggris disebut quicksand, dimana quick diartikan cepatnya berubah ketinggian
pasir saat berada dalam kondisi semi basah.


 


Pasir hisap bukanlah
jenis tanah tersendiri, melainkan hanya pasir atau semacam butiran tanah. Pasir
hisap tidak lain kayak campuran air dan pasir, dimana pasir mengapung diatas
air. Kondisi ini bisa terjadi dimana saja pada kondisi yang tepat.


 


Cara melepaskan
diri


Seandainya seseorang
sampai tercebur ke pasir hisap, yang harus dilakukan adalah tetap tenag dan
mengurangi gerak tubuh. Kerapatan tubuh manusia adalah 1 g/cm kubik dan mampu
mengambang di air. Pasir hisap memiliki kerapatan yang lebih besar dari air,
sekitar 2 g/cm kubik. Ini berarti orang akan lebih mudah mengambang di pasir
hisap bila dibandingkan di air. Karena itu, kuncinya adalah tidak panik dan
menggerak-gerakkan tangan di seputar pasir. Tapi ia harus bergerak pelan dan
membawa tubuh ke permukaan, kemudian berbaring, maka ia akan berada dalam posisi
aman. Disebutkan pula dengan melebarkan tangan dan kaki saling berjauhan, maka
permukaan tubuh akan jadi lebih luas dan membantu kita mengambang ke permukaan
aman.


 


Nah, kemungkinan
orang-orang yang bergerak-gerak itu saja yang ditampilkan di film-film aksi
bahkan sampai tenggelam segala. Tidak seseram itu kok. So, jangan takut
ya..Asalkan tidak panik, semuanya pasti beres.


 




Monday, August 20, 2007

PITULASAN

Kata orang, pas banget bagi kita bangsa Indonesia bicara soal nasionalisme dan patriotisme di bulan Agustus ini. Kalau kata saya sih, bulan apapun nasionalisme harus terus ditumbuhkan ya nggak..?

Ada kisah menarik di Skotlandia tentang Irn-Bru.

Irn-Bru adalah minuman ringan yang lebih ngetop dibanding Coca-cola. Ketika McDonalds membuka cabangnya di Glasgow dan tidak menjual Irn-Bru, warga disana menganggap itu adalah sebuah penghinaan dan tidak lama kemudian restoran itu langsung diboikot.



Saya tidak tahu apakah kemudian restoran itu menjual Irn-Bru atau tidak, yang menarik adalah sikap dan kecintaan mereka terhadap produk asli dalam negeri patut mendapatkan acungan jempol. Warga Glasgow tampaknya sadar betul ancaman globalisasi ekonomi yang dicanangkan oleh Negara-negara maju bermodal besar bakal mengobrak-abrik perekonomian negara jika tidak ditumbuhkan rasa saling memiliki dan menyintai produk dalam negeri. Apalagi jika invasi itu datang dari Negara besar macam Paman Sam, bisa lebih gawat lagi. Sedangkan untuk urusan sepak bola saja negeri para highlander ini menganut falsafah BOLEH KALAH DARI NEGARA LAIN ASALKAN TIDAK KALAH DARI INGGRIS. Kita tahu Inggris adalah sekutu nomor satu AS dalam segala hal termasuk mengikuti saran AS untuk tidak ikut-ikutan aktif menyukseskan peredaran mata uang EURO di eropa dan dunia.

Saya lalu mencoba membandingkan dengan kisah seorang kawan yang secara khusus minta dikirimi bendera AS ukuran besar kepada kakaknya yang sedang melancong kesana. Lalu bendera itu dipasang di kamar kosnya dengan penuh rasa bangga serta memamerkannya pada semua orang sedangkan bendera Indonesia seharga 8 ribu rupiah saja dia tidak mau beli.

Sendiriankah teman saya itu..? jawabannya, TIDAK.

Kalau kita jeli, di banyak tayangan sinetron Indonesia peristiwa itu sering terjadi dan tampak menjadi tren. Misalnya, Raffi Ahmad pernah berakting diatas tempat tidur dimana bedcovernya bermotif bendera AS. Ada juga seorang artis berakting dengan mengenakan t-shirt bermotif bendera Inggris dan masih banyak lagi. Sepele tapi perlu direnungkan.

Lebih konyol lagi, baru-baru ini saya mendapat email dari seseorang yang mengkritik serta menjelek-jelekkan iklan Pertamina di televisi yang dia anggap telah meracuni pikiran masyarakat dengan spirit nasionalismenya. Selidik punya selidik, ternyata yang bersangkutan adalah orang Indonesia yang bekerja si perusahaan minyak asing, SHELL.

Ya emang sih..manajemen dan pelayanan Pertamina selama ini terkenal payah kuadrat. Tapi sepertinya kita sama payahnya deh dengan mereka.

So, whot du yu thing? JAYALAH NEGERIKU !!


Wednesday, August 15, 2007

RUN..RUN..

Suatu ketika dua orang kakak beradik terbakar saat akan menyalakan perapian di sekolah tempat mereka bekerja. Si kakak akhirnya tewas dan si adik terluka parah. Kaleng yang mereka kira berisi minyak tanah itu ternyata berisi bensin.

Dokter yang merawat si anak yang terluka menyarankan untuk mengamputasi kaki anak muda itu. Orang tuanya sedih. Mereka sudah kehilangan satu anak, dan sekarang anak mereka yang satunya lagi akan kehilangan kakinya. Tapi mereka tak kehilangan iman. Mereka meminta dokter untuk menunda amputasi itu. Dokter menurut. Setiap hari mereka meminta penundaan pada dokter, berdoa agar kaki anak mereka bisa sembuh dan ia menjadi baik kembali. Selama dua bulan, kedua orangtua itu dan dokter berdebat tentang amputasi itu. Mereka menggunakan waktu ini untuk menanamkan keyakinan pada anak itu bahwa suatu hari nanti ia akan bisa berjalan lagi.



Mereka tidak jadi mengamputasi kaki anak itu, tapi saat balutannya akhirnya dibuka, terlihat bahwa kaki kanannya hampir 8 cm lebih pendek daripada kaki kirinya. Jari kaki kirinya hampir semuanya terbakar. Tapi anak itu bertekad kuat. Meskipun sakit, ia memaksa dirinya berlatih setiap hari akhirnya berhasil melangkah beberapa langkah. Sambil terus pulih perlahan-lahan, pemuda itu akhirnya membuang kruknya dan mulai berjalan normal. Tak lama kemudian, ia dapat berlari.

Bukan lari sekedar berlari, Beberapa tahun kemudian larinya yang cepat mampu memecahkan rekor dunia lari satu mil. Ia adalah Glenn Cunningham manusia tercepat di dunia dan dijuluki atlet abad ini oleh Madison Square Garden.

Sobat...tak semua orang seberuntung Glenn Cunningham yang diberi kesempatan kedua oleh Allah untuk memperbaiki hidupnya. Dan ia cukup tahu diri untuk berterima kasih atas apa yang dikaruniakan Tuhan padanya saat sebagian besar orang acuh atas karunia dari Tuhannya.

Friday, August 10, 2007

GEMPA

Tidak ada satu tempat-pun di Indonesia yang seratus persen aman dari ancaman gempa. Itu berarti, tidak ada satu tempat-pun di pesisir pantai yang seratus persen aman dari ancaman gelombang tsunami. Lihat gambar di bawah ini. ini adalah gambar yang menunjukkan kerapatan gempa di seluruh dunia.

Lalu lihat posisi rawan kepulauan Indonesia disana.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Kamis dini hari lalu, gempa kecil kembali dirasakan masyarakat Klaten dan sekitarnya. Belum pulih rasa trauma akibat bencana serupa satu setengah tahun yang lalu yang telah merenggut banyak nyawa, sebagian orang yang masih terjaga kembali panik lalu membangunkan anggota keluarga yang lain sambil berlarian keluar rumah kami teringat kembali bencana mengerikan itu padahal recovery atas bangunan fisik dan ekonomi belum sepenuhnya beres. Belakangan diketahui, gempa berkekuatan 7,3 skala richter itu bersumber dari Indramayu-Jawa Barat.

Posisi Indonesia ternyata terletak di pertemuan beberapa lempeng kerak bumi Sehingga indonesia menjadi daerah yang sangat rawan gempa. Bahkan Indonesia menjadi pertemuan dua buah Rings of Fire alias rentetan gunung api dan pusat gempa akibat pertemuan lempeng-lempeng kerak bumi. Nama daerah-daerah di Indonesia rajin sekali muncul di dalam daftar aktivitas gempa terkini di situs USGS National Earthquake Information Center. Demikian pula, karena posisinya yang berupa rangkaian kepulauan, banyak daerah-daerah di Indonesia yang rawan tsunami; masih teringat tsunami besar yang terjadi di Aceh dan flores kan..?.

Meramalkan bencana?

Sampai saat ini kita belum bisa meramalkan terjadinya gempa bumi. Yang bisa dilakukan adalah mencegah jatuhnya terlalu banyak korban. Tidak mungkin mengosongkan seluruh daerah rawan gempa dari penduduk. Konstruksi tahan gempa adalah salah satu alternatif. Demikian pula dengan tsunami, tidak mungkin mengosongkan seluruh daerah pantai di sekitar daerah rawan gempa.

Yang mungkin adalah mengadakan sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi manakala peringatan dini terjadi. Memang ini tidak menyelesaikan seluruh masalah karena apabila pusat gempa terjadi tidak jauh dari pantai, tsunami bisa datang dalam hitungan menit sehingga tidak mungkin ada kesempatan untuk melarikan diri. Tapi prosedur evakuasi masih bisa dilakukan untuk berjaga-jaga manakala gempa yang mungkin menimbulkan tsunami terjadi jauh dari daerah kita sehingga memberi kesempatan untuk evakuasi.

Bukan hal yang gampang dan jelas dibutuhkan biaya yang besar untuk ini. Pendidikan pada masyarakat harus diberikan dan ini tidak mudah. Seringkali pengungsian setelah adanya peringatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat butuh bekerja dan makan. Para penduduk desa di lereng Merapi yang dulu sempat diterjang 'wedus gembel' alias glowing avalanche atau aliran gas, bebatuan dan debu super panas di tahun 1994 pun segera kembali ke tempat tinggalnya lagi setelah diungsikan. Mereka butuh tempat tinggal dan lahan bercocok tanam. Cerita serupa pasti terjadi juga di daerah-daerah rawan bencana lain di Indonesia. Maka kembali lagi, harus kita pikirkan tindakan-tindakan yang bisa mengurangi jumlah korban yang bisa kita lakukan. Alam (atas izin Allah) memang terlalu kuat untuk kita lawan.

Makanya, saat ini sangat dibutuhkan para sarjana yang mampu merancang rumah tahan gempa di Indonesia. Jika Anda mampu mewujudkannya dan terbukti ampu, maka bukan hanya keuntungan finansial yang akan Anda peroleh, Insya Allah Anda juga akan masuk surga hehe…

Kalau saya sih, tidak bisa melakukan itu. Lha wong bikin kandang burung aja nggak bisa. Serahkan pada ahlinya gitu kata Fauzi Bowo dalam kampanye politiknya. Kalau Anda memang ahlinya, segeralah bertindak !!



Monday, August 6, 2007

RUMAH

Wakil Presiden Jusuf Kalla menelan kekecewaan ketika meninjau proyek Seribu Rumah Susun di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 3 Agustus 2007 kemarin. Kekecewaan Wapres Kalla sempat membuat undangan yang hadir terdiam sejenak. Kalla terkejut saat mengetahui lahan yang dipergunakan untuk perumahan rakyat hanya tiga hektare. Padahal, total lahan yang tersedia mencapai 480 hektare.
"Mengapa aset negara ini dibeginikan? Ini tanah rakyat, kenapa diperjualbelikan? Rumah susun yang dibangun juga sangat mahal. Mana bisa rakyat membelinya," ujar Kalla sebelum memasuki ruang VIP Spring Hill Golf Residence Kota Baru Bandar Kemayoran, tempat dilakukannya pemaparan. itu berita hari jum'at lalu

Hehe..rumah susun untuk rakyat kecil aja mahal, gimana dengan rumah elit? Gawatnya lagi, para pengembang di jakarta sono lebih suka nggarap proyek kawasan elit daripada rumah susun model beginian. Penting banget ya rumah elit itu? Gaya hidup atau kebutuhan sih?

Ya..nggak masalah sih punya rumah besar, megah dan wah. toh itu hak asasi manusia kan..?


Saya jadi ingat kisah seorang penganut Tasawuf Nidzam al-Mahmudi yang sebenarnya kaya raya tapi memilih membangun rumah yang sederhana di kampung terpencil lagi. Namun dia tetap aja bahagia. Bukan karena di zaman itu belum ada Televisi, DVD, atau MP3 tapi beliau punya alasan khusus dengan kebijakan itu.

Alasan itu dikemukakan saat seorang anaknya bertanya, `Mengapa Ayah tidak membangun rumah yang besar dan indah? Bukankah Ayah mampu?""Ada beberapa sebab mengapa Ayah lebih suka menempati sebuah gubuk kecil," jawab sang sufi yang tidak terkenal itu. "Pertama, karena betapa pun besarnya rumah kita, yang kita butuhkan ternyata hanya tempat untuk duduk dan berbaring. Rumah besar sering menjadi penjara bagi penghuninya. Sehari-harian ia Cuma mengurung diri sambil menikmati keindahan istananya. Ia terlepas dari masyarakatnya. Dan ia terlepas dari alam bebas yang indah ini. Akibatnya ia akan kurang bersyukur kepada Alloh."

"Kedua, dengan menempati sebuah gubuk kecil, kalian akan menjadi cepat dewasa. Kalian ingin segera memisahkan diri dari orang tua supaya dapat menghuni rumah yang lebih nyaman.

Ketiga, kami dulu cuma berdua, Ayah dan Ibu. Kelak akan menjadi berdua lagi setelah anak-anak semuanya berumah tangga. Apalagi Ayah dan Ibu menempati rumah yang besar, bukankah kelengangan suasana akan lebih terasa dan menyiksa?"

Lalu beliau berpesan pada anaknya, "Anakku, jika aku membangun sebuah istana anggun, biayanya terlalu besar. Dan biaya sebesar itu kalau kubangunkan gubuk-gubuk kecil yang memadai untuk tempat tinggal, berapa banyak tunawisma/gelandangan bisa terangkat martabatnya menjadi warga terhormat? Ingatlah anakku, dunia ini disediakan Tuhan untuk segenap mahkluknya. Dan dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua penghuninya. Akan tetapi, dunia ini akan menjadi sempit dan terlalu sedikit, bahkan tidak cukup, untuk memuaskan hanya keserakahan seorang manusia saja."

So, bagaimana menurut Anda?


Thursday, August 2, 2007

GAMBAR APA NIH?


Mungkin karena terlalu sering posting materi Wisdom di blog ini, ada seorang kawan yang njanur gunung alias tumben ngirimi saya e-mail tantangan buat saya. Dia ngasih gambar di sebelah ini dan meminta saya untuk menebak gambar apa disana.

Ya saya jawab aja : Itu gambar Katak.

Dia menjawab : Benar. Tapi masih ada satu lagi gambar hewan disana. Coba tebak.

Waah..pusing tujuh keliling saya nyari gambar apa lagi disana. Saya pelototi beberapa lama gak ketemu juga. Penasaran, saya Tanya lagi pada yang bersangkutan Ee…malah dia tertawa senang melihat penderitaanku.

Dia nggak mau jawab dan hanya ngasih clue, kalau mau lihat gambar hewan lainnya, Kamu harus mencoba merubah Point of View atau sudut pandangmu terhadap gambar itu. Semoga berhasil, gitu katanya. Padahal sudut pandang saya sudah terlanjur mengatakan itu gambar Katak jadi perlu waktu lagi untuk merubah sudut pandang saya kan..Mungkin ini satu pelajaran yang coba ia berikan pada saya. Makin penasaran, Kucoba sekali lagi dan…..

Tidak berhasil !! Capek deh….

Lalu saya teringat kata Mister Tanadi Santoso, MBA yang mengatakan bahwa :

Untuk berhasil atau sukses, Anda tidak perlu tahu segala hal secara rinci. Yang paling penting adalah Anda tahu dimana harus mencari jawaban atas persoalan yang sedang Anda hadapi.



Hehehe…lalu saya posting gambar ini di blog dan berharap ada diantara Anda para pembaca blog saya yang dapat memecahkan rahasia dibalik gambar itu dan memberitahukan caranya pada saya. Gitu lho saudara…...Semoga berhasil.

UPDATE 6 Agt 2007

Wah...ketemu juga akhirnya. Atas saran dari mister TOPIJRAMI, akhirnya gambar kedua ketahuan juga rimbanya. puter aja 90 derajat ntar jadi jelas gambarnya. Muncul gambar KUDA. Hanya begitu..? iya nih. Hal yang sederhana aja perlu seminggu mikirnya. ternyata mencoba dan pantang menyerah itu penting ya...

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

HERMAWAN KERTAJAYA DAN EKONOMI ISLAM


Saat iseng-iseng membuka koleksi file-file di komputer, Ee…gak nyangka nemu tulisan ini di hard disk. Sebuah tulisan yang pernah dikirimkan seorang kawan lewat e-mail kira-kira setahun (atau dua tahun) yang lalu. Saya pikir daripada disimpan terus dan karatan, mendingan disebar luaskan aja. ya nggak..?


Guru marketing Hermawan Kartajaya ternyata sudah beberapa lama bergaul dengan praktisi keuangan syariah. Ia mulai fasih mengatakan ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin. Beragama Katolik, Hermawan malah berniat ikut dalam mengembangkan nilai marketing Islami. Berikut petikan wawancara sesaat setelah peluncuran buku Sharia Marketing di Jakarta.

Sebetulnya apa beda marketing syariah dan konvensional?


Dalam dunia marketing itu ada istilah kelirumologi. Itu lho sembilan prinsip yang disalah artikan. Misalnya marketing diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya. Atau marketing yang yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus. Atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Itu salah satu kelirumologi ( merujuk istilah yang dipopulerkan Jaya Suprana). Marketing syariah itu mengajarkan orang untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai syariah mencegah orang (marketer) terperosok pada kelirumologi itu tadi. Ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Apalagi jika ia Muslim.

Apakah nilai marketing syariah bisa diterapkan umat lain?


Lha ya nilai Islam itu universal. Rahmatan lil alamin. Begitu kan istilahnya. Nabi Muhammad itu menyebarkan ajaran Islam pasti bukan hanya untuk umat Islam saja. Jadi tidak apa-apa jika nilai marketing syariah ini inisiatif orang Islam supaya bisa menginspirasikan orang lain. Makin banyak non-Muslim yang ikut menerapkan nilai ini, makin bagus. Saya ikut meng endorse marketing syariah. Soal jujur itu kan universal. Jadi marketing syariah harus diketahui orang lain dalam rangka rahmatan lil alamin itu.

Apa nilai inti marketing syariah?


Integrity atau tak boleh bohong. Transparansi. Orang kan tak boleh bohong. Jadi orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya. Itu jika konsep marketing dijalankan secara benar.

Bagaimana muasal perkembangan nilai spiritual dalam marketing


Sejalan dengan perkembangan dunia. Setelah September attack, orang melihat IQ dan EQ saja tidak cukup. Harus ada SQ, spiritual quotient.

Apakah nilai marketing syariah ini akan bertahan?


Ya pasti sustain. Karena prinsip dasarnya kejujuran. Ini yang dibutuhkan semua orang. Apalagi setelah kasus seperti Enron, Worldcom dan lainnya. Orang melihat bisnis itu harus jujur.

Lalu di mana peran ilmu marketing dalam konsep syariah


Syariah mengendorse marketing dan marketing mengendorse syariah. Ilmu marketing menyumbangkan profesionalitas dalam syariah. Karena jika orang marketing tidak profesional, orang tetap tidak percaya. Lihat saja bagaimana investor Timur Tengah belum mau investasi di Indonesia, meski negara ini populasinya mayoritas Muslim. Karena mereka tidak yakin dengan profesionalitas kita.

Jadi, jujur saja tidak cukup.


Bukankan nilai kejujuran dan transparansi itu diajarkan semua agama


Ya. Memang semua agama mengajarkan nilai itu. Tapi jangan lupa bahwa islam itu rahmatan lil alamin. Jadi, ada titik singgung. Bukankah lebih baik mencari yang serupa dari pada memperkarakan yang berbeda. Jika begitu hidup kita damai. Menurut saya, tak mengapa kita sebut marketing syariah. Karena mayoritas populasi di Indonesia itu Muslim. Jadi nilai syariah yang kita kedepankan. Kita mulai di sini, di Indonesia. Ada bagusnya jika yang meng endorse itu orang Islam, bukan yang lain.

Setelah nilai spiritual konsep apa lagi yang akan mengemuka dalam dunia bisnis?

Millenium. Orang mencari keseimbangan. Maksudnya orang berbisnis itu harus menjaga kelangsungan alam, tidak merusak lingkungan. Berbisnis juga ditujukan untuk menolong manusia yang miskin dan bukan menghasilkan keuntungan untuk segelintir orang saja. Nilai-nilai ini ke depan akan mengemuka. Sekarang pertemuan para praktisi marketing mulai mengarah ke sana.

Setelah mengenal Islam, apa pendapat Anda tentang nilai yang diajarkan


Islam agama yang universal dan komprehensif. Guidance-nya lengkap. Ada petunjuk untuk seorang pedagang, kepala negara, seorang anak, panglima perang dan semuanya. Ada diatur secara lengkap. Di atas semua itu saya melihat Islam itu ajaran yang damai dan indah. Ajaran Islam bisa dipakai semua orang. Itu kesan saya dan mengapa saya mau mempelajari nilai Islam untuk dikembangkan dalam konsep marketing. Saya sekarang menjadi aktivis lingkungan dan nilai-nilai.

Itulah pendapat Bung Hermawan soal Ekonomi Islam yang menurut Gus Dur adalah “Kapitalisme gaya baru”. (Wuih..! keras deh. What do you think?).

Hermawan Kertajaya adalah seorang pakar marketing yang telah diakui kredibilitasnya. Nggak hanya di Indonesia lho…Beliau pernah pula menyabet gelar 50 gurus who have shaped the future of marketing oleh CIM-UK, bersama satu wakil Asia lainnya , Yakni Kenichi Ohmae dari Jepang pada tahun 2003. Artinya, dengan nama besar seperti itu, Hermawan Kertajaya tidak asal bicara.

Sebagai pedagang kelas kecil, Saya punya pengalaman pribadi tentang masalah ini. Tapi sebelumnya jangan kaget apalagi sewot bila tidak berkenan di hati.

Beberapa bulan lalu, secara mendadak saya butuh dana beberapa juta rupiah yang harus cair dalam lima hari. Pas gak ada duit lagi. Wah, gawat !!. Biar tidak kehilangan peluang, saya pinjam kendaraan ibu saya untuk di sekolahkan di Lembaga Keuangan. Kebetulan ibu saya punya tabungan di sebuah BPR (konvensional) dan sebuah BMT (Syariah).

Pertama, saya datang ke BMT mengajukan pinjaman. Ternyata, prosedur pengajuan pinjaman di BMT antara nasabah dan bukan nasabah diperlakukan sama (Hiks..). Saya harus mengisi formulir, mendapat persetujuan dari RT/RW setempat, persetujuan Takmir Masjid atau tokoh masyarakat, udah begitu tempat usaha saya nanti akan di survey dan harus menunggu selama satu minggu untuk diputuskan diterima atau ditolak.

Kok saya tahu perlakuan antara nasabah dan bukan nasabah sama? Sekitar tiga tahun yang lalu, saya pernah pula mengajukan pinjaman sebagai nasabah baru ke BMT lain yang ternyata prosedurnya sama persis. Setelah menunggu seminggu, permohonan saya ditolak dengan alasan usaha peternakan sedang tidak diprioritaskan saat itu (Aah…Bilang dong dari dulu !). Lucunya lagi, tokoh masyarakat yang menandatangani surat permohonan saya adalah salah satu tokoh yang mengelola BMT tersebut. Jadi tambah aneh kan..?

Singkat cerita, saya batalkan rencana itu dan mencoba beralih mendekati BPR. Hasilnya, begitu mengenali nama ibu saya (nama ibu saya memang pendek, jadi tidak punya nama besar hehe…), mereka langsung sigap. Set..set..set..semua berkas disiapkan. Mereka bahkan mau datang ke rumah untuk membereskan syarat yang belum beres. Dua hari kemudian uang sudah ada di tangan saya tanpa pakai survey (karena sudah percaya) dan tidak pake syarat aneh-aneh.

Setelah itu, saya tidak pernah lagi main apalagi berurusan dengan BMT Syariah. Nah…gimana dengan Bank besar macam Bank Muamalat atau Bank Syariah Mandiri misalnya. Jujur saja saya belum pernah berurusan dengan Bank Syariah besar, jadi tidak bisa kasih comment. Dalam hati saya sebenarnya masih percaya system Ekonomi Syariah itu bagus. Lha wong saya sendiri kuliah di fakultas ekonomi, diajarkan ekonomi islam 4 SKS (sedikit ya..), punya beberapa buku tentang ekonomi islam dan juga Aktivis ormas Muhammadiyah gimana nggak percaya tentang ampuhnya system ini. Tapi Rahmatan lil Alamin kan harus diimbangi pula dengan Manajemen yang baik kan? Kalau manajemennya seperti itu, mungkinkah terwujud Rahmatan lil Alamin lewat Ekonomi Islam? Wallaahu a’lam Bishawab. Please comment.


Wednesday, August 1, 2007

KARAKTER KITA

Wah..lama menghilang dari dunia maya. posting lagi ah..

Cerita ini pernah saya dengar dari seorang usahawan sukses sekitar dua tahun lalu di sebuah Radio bisnis terkemuka di kota Solo. Kebetulan aja kok masih lengket di ingatan saya.

Cerita di bawah ini adalah sebuah joke atau lelucon menarik tentang perbedaan karakter yang dapat kita gunakan sebagai sumber inspirasi untuk memahami karakter orang lain.

Ada sebuah kapal pesiar besar yang pada suatu hari tenggelam. Hanya ada tiga orang yang selamat. Tiga orang ini yang terdiri dari satu orang jerman, satu orang amerika dan satu orang Indonesia bersama-sama menaiki sepotong kayu. Saat terapung di laut, mereka tiba-tiba menemukan sebuah gentong. Setelah dilihat ternyata didalam gentong itu ada sebuah lampu. Orang Indonesia lalu berkata, “Wah, jangan-jangan ini lampu Aladin! Digosok yuk!”


Setelah digosok ternyata dari dalam lampu tersebut benar-benar keluar jin. Dan seperti biasa, jin yang bertubuh tinggi, besar dan berkulit hitam itu berkata, “Anda berhak mengajukan tiga permintaan. Saya bisa mengabulkan apapun yang Anda minta!”

Karena mereka bertiga, maka masing-masing berhak atas satu permintaan. Yang pertama kali mengajukan permintaan adalah orang Jerman. Orang Jerman dikenal sebagai pribadi yang sangat efektif dan efisien. Hanya dengan berpikir sebentar, ia berkata, “Saya mau pulang ke negara asal saya, kerumah saya dengan segera.” Puff! Seketika itu juga orang Jerman itu menghilang, kembali ke rumahnya dan berkumpul dengan keluarganya.

Melihat itu, orang Amerika berpikir, “Wah, jin ini pasti hebat, sayang saya cuma punya satu permintaan. Kalau begitu permintaan saya harus dimampatkan agar lebih efisien.” Setelah berpikir sebentar, dia bilang, “Saya minta pulang kerumah saya dengan membawa uang dua juta dolar.” Permintaannya terangkum dalam satu kalimat, tetapi memiliki dua unsur permintaan. Ini karakter orang-orang yang berasal dari negara kapitalis yang selalu berpikir secara oportunitis.

Selanjutnya tiba giliran orang Indonesia. Kebetulan orang ini dari suku Jawa. Setelah berpikir lama akhirnya dia bilang, “Sepi sekali sekarang. Panggil kembali saja dua orang itu untuk menemani saya ngobrol!”

Dari cerita tersebut bisa kita ambil gambaran tentang karakter orang-orang dari berbagai negara. Orang Jerman umumnya efisien dan praktis, sedangkan orang Amerika selalu profit oriented. Lain halnya dengan orang Indonesia, terutama orang jawa, yang cenderung beranggapan ‘mangan gak mangan asal ngumpul’ atau ‘makan tidak makan asal bisa bersama’. Meskipun ini hanya sebuah lelucon, tapi bisa kita ambil hikmah bahwa seharusnya kita sebagai orang Indonesia juga memiliki semangat efektif dan efisien, semangat untuk mencari keuntungan dengan tidak mentabukan bahwa keuntungan itu sesuatu yang jelek.

Bagi Anda yang masih suka berlama-lama nongkrong dan ngobrol kesana kemari gak karuan, mulai deh dari sekarang untuk merubah kebiasaan ke arah yang lebih baik. Semoga bermanfaat.