Saturday, October 27, 2007

SUMPAH PEMUDA : Young guns yang sudah karatan?

Pemuda tahun 1928 :
Kami putra dan putri Indonesia, bertanah air satu, tanah air Indonesia.

Pemuda tahun 2007 :
Bertanah air satu? Yang bener aja, Kuno man…Sekarang banyak orang punya kewarganegaraan ganda seperti Samuel Eto’o (Pemain sepak bola asal Kamerun) yang baru saja resmi memiliki status sebagai warga negara Spanyol.

Pemuda tahun 1928 :
Kami putra dan putri Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia

Pemuda tahun 2007:
Tidak usah neko-neko deh. Labelnya saja orang Indonesia tapi perilakunya selalu meniru bangsa asing. Alat ukurnya mudah. Lihat saja film-film atau sinetron Indonesia. Tidak ada ciri Indonesianya sama sekali. Saat nonton film India, tidak perlu Tanya-tanya lagi ini film dari mana karena dari tarian, pakaian, tulisan dan bahasa tubuh sudah bisa diketahui ciri khasnya. Nonton film ada adegan Kungfu-nya pasti dari Hongkong, Film Holywood gak usah ditanya lagi. Semua tahu itu datang dari Amrik sono. Nonton film kartun gambar matanya kok besar banget? Pasti kartun Jepang. Film Indonesia? Paling-paling SUSTER NGESOT. Itu aja dirating hanya bintang dua. Kasihaaaan deh loe..

Pemuda tahun 1928:
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Pemuda tahun 2007:
Apa iya? Menjunjung apa! Emang bahasa yang kita gunakan selama ini adalah bahasa Indonesia yang benar? Bahasa Indonesia jaman sekarang ya bahasa-bahasa di sinetron teenlit itu. Jutek, jomblo, jaim, dan lain-lain. Buktinya, Coba kamu katakan ‘Download’ semuanya tahu apa yang dimaksud. Tapi coba katakan ‘mengunduh’ di depan mereka, mereka akan berkata “loe ngomong pake bahasa planet mana seeeh..?”.

Inget nggak? Moyangnya orang Jawa dulu pake bahasa Kawi toh akhirnya punah juga. Bahasa penggantinya yang bertingkat-tingkat itu perlahan juga udah mulai dilupakan. Nulis aksara Jawa, apalagi! Pelajar jaman sekarang itu lebih takut ngadepin Bahasa Indonesia dan bahasa Daerah dibandingkan ngadepin Matematika atau Fisika.

Bagi masyarakat kita sekarang nih, bahasa itu yang penting ngerti walaupun amburadul susunannya. Termasuk mungkin bahasa postingan ini yang kelewat jauh dari EYD.

“EYD? apaan tuh, mas..?”

Cappee’ deh….


Pemuda tahun 1928 :
Jong Java, Jong Sunda, Jong Islamitten Bond, de el el.

Pemuda tahun 2007:
Jong-os alias jadi pelayan di negeri sendiri yang selalu demo dan tertindas setiap saat.

Kalau sudah begini, haruskah spirit 1928 kita buang ke tong sampah?

Whot du yu thing?


BONUS TRACK

Sumpah Pemuda yang telah direvisi oleh aktivis 98 saat penggulingan Soeharto dari kursi kepresidenan.Namanya adalah 'SUMPAH MAHASISWA'.

"Kami, mahasiswa Indonesia, mengaku bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan. Kami, mahasiswa Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa yang cinta keadilan. Kami, mahasiswa Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa tanpa kebohongan."


Tidak populer ya...yah, emang hal beginian gak ada yang peduli.

0 comments: