Monday, February 18, 2008

MENGAPA ANDA MENYEBUTNYA ODOL?


Sebagian orang mungkin sudah tahu bahwa ODOL sesungguhnya tidak bersinonim dengan pasta gigi. Odol sebenarnya adalah merek sebuah pasta gigi jaman dulu yang namanya sangat populer hingga menjadi nama generik dari pasta gigi. Sama seperti kita menyebut air mineral sebagai AQUA atau popok bayi sekali pakai dengan sebutan PAMPERS.

Pasta gigi merek odol ini bukan hanya menjadi nama generik saat produknya masih beredar tapi hingga saat orang-orang masih saja menyebut pasta gigi sebagai odol walaupun kenyataannya itu adalah sebuah merek. Kalau gak salah beredar di Indonesia tahun 1920-an. Aslinya berasal dari Jerman dan sampai sekarang merek Odol masih beredar disana.

Tidak mudah menjadikan sebuah merek menjadi luar biasa populer seperti Odol, Aqua, Pampers, atau Sanyo. Yang banyak menjadi pertanyaan adalah, mengapa dengan popularitas yang luar biasa hebat itu PT. Unilever Indonesia–produsen odol-justru menggantinya dengan Pepsodent?

Dari sudut pandang orang awam, mungkin keputusan menarik peredaran odol adalah sebuah tindakan paling ceroboh dan mencari mati. Tapi dari sudut pandang para pelaku pasar, tindakan itu mungkin merupakan tindakan yang sangat tepat.

Merek yang sukses mondominasi pasar bisa saja mengalami kerugian manakala produk tersebut justru berubah menjadi semacam label umum atau generik. Bisa saja orang mengatakan akan membeli odol, tapi sesungguhnya yang ada dalam pikirannya adalah merek lain dengan menyebutkannya Odol A, Odol B, atau Odol C.

Mungkin bagi perusahaan yang bersangkutan lebih penting menjadi pemimpin pasar daripada menjadi merek generik. Berdasarkan survey tahun 1999 saja, Pepsodent berhasil masuk 5 besar sebagai merek paling populer di Indonesia berdasarkan angka penjualannya. Jauh mengungguli pendahulunya, Odol.

Baru tahu kan kalau Odol ternyata sebuah merek pasta gigi?



0 comments: