Saturday, November 22, 2008

ANAK MULAI MEMBANTAH


Usia balita tak menghalangi anak-anak untuk membantah perintah orang tua. Pengalaman ini setidaknya sering kali saya alami. Sebagai pasangan muda yang belum berpengalaman ngurus anak, istri saya sering marah dan tidak sabaran melihat perilaku putri kami yang sering membantah perintah orang tua.
Susahnya mencari solusi di masa-masa awal membuat saya harus mengambil posisi agak bersebrangan dengan istri saat amarahnya meledak. Jangan sampai saya ikut-ikutan “mengeroyok” si kecil dengan amarah serupa. Demikian pula sebaliknya, saat emosi saya meledak, istri memilih untuk diam.

Sayangnya cara ini tidak selalu berjalan mulus. Kadangkala ada salah pengertian antara saya dan istri. Saat saya memarahi si kecil, istri saya yang sebenarnya mengambil posisi netral malah kena semprot juga. Akibatnya bisa ditebak, terjadi pertengkaran kecil antara kami berdua.

Saya sadar kami berdua tidak bisa begini terus dalam menangani anak. Suami istri idealnya harus saling mendukung dalam mendidik anak bukan satu aktif yang lainnya pasif. Akibat ke depan nanti bisa buruk. Anak akan mudah mencari perlindungan saat salah satu diantara kami menegurnya.

Setelah lama berpikir, akhirnya ada cara untuk menyiasati anak yang gemar membantah, saya gunakan kalimat-kalimat kecil yang mencegah anak menjawab dengan jawaban TIDAK.
Misalnya, untuk mengajak anak mandi, saya akan mengatakan , ‘Ayo, sekarang mandi. Mandi sama eyang apa sama abi?. Si kecil punya pilihan tapi pilihan itu tetap mengarah pada tujuan yang sama.

Ternyata, umumnya anak tidak suka melihat orang tua hanya menyuruh dan tidak bergerak sama sekali. Sebaiknya, jika memberikan perintah dengan kalimat yang halus disertai dengan gerakan orang tua mengikutinya.

Bukankah kita sendiri juga tidak suka diperintah oleh orang yang tidak melakukan apa-apa?



Blogger Secrets





0 comments: