Sunday, January 21, 2007

POLISI TIDUR


Dulu saat masih menjadi juri Akademi Fantasi Indosiar, almarhum Harry Roesly pernah berkata bahwa Polisi korup itu jumlahnya ada 95%. Nah..5% selebihnya yang terkenal tidak pernah korupsi adalah Polisi tidur.


Terlepas ada yang tersinggung atau tidak dari pernyataan mister Harry Roesly itu, saya tidak hendak membicarakan topik Polisi korup. Saya lebih tertarik membahas Polisi tidur yang aktif “berjaga” 24 jam di lingkungan kita tanpa makan, tanpa minum namun selalu terinjak-injak. Mungkin sebuah gambaran di negeri ini menjadi orang bersih tanpa korupsi itu akan menjadi sasaran untuk diinjak-injak.


Di tempat saya tinggal-mungkin juga terjadi di tempat Anda tinggal, polisi tidur dibangun tiap +10 meter. Dulunya tidak. Gara-gara ada seoran anak SMA ugal-ugalan ngebut di komplek perumahan dan hampir tertabrak oleh mobil pak RT, maka Ketua RT mengambil keputusan untuk mendatangkan Polisi tidur demi keselamatan bersama. Karena kesalahan satu orang, puluhan polisi tidur didatangkan. Kedatangannya lebih cepat dari Unit Reaksi Cepat-nya POLRI.


Singkat cerita, tidak ada lagi yang ugal-ugalan di komplek perumahan.


Tapi ada efek sampingnya. Tidak ada lagi gadis-gadis yang saat malam minggunya diapeli cowok. Karena motor ceper atau pendek tidak bisa lewat. Pedagang Bakso, Mie Ayam, Wedang Ronde serta Martabak tidak ada lagi yang mau masuk komplek.


Bahkan setelah beberapa lama diberlakukannya polisi tidur banyak warga yang merasa tidak nyaman dengan keberadaannya. Dari mulai ban bocor setelah melewati polisi tidur karena motor kelebihan beban, boros bensin karena harus berkali-kali ngerem di jalan yang sama, dan alasan-alasan lain. Padahal sebagian dari mereka adalah orang yang merancang bangun ‘monumen bersejarah’ ini. Kalau yang merancang aja sewot gimana yang lainnya..?


Lalu saya ingat kata-kata Yunior saya di Ikatan Remaja Muhammadiyah yang mengatakan “Jika kita menginginkan sebuah keamanan, maka kita harus merelakan sedikit kenyamanan untuk dikorbankan”.


Betul juga ya…


Kalau menurut saya sih, Muhammad SAW pernah bersabda bahwa “menyingkirkan duri di jalanan itu sebagian dari iman”. Nah…kalau membuat rintangan di jalanan gimana dong..?

0 comments: