Friday, August 10, 2007

GEMPA

Tidak ada satu tempat-pun di Indonesia yang seratus persen aman dari ancaman gempa. Itu berarti, tidak ada satu tempat-pun di pesisir pantai yang seratus persen aman dari ancaman gelombang tsunami. Lihat gambar di bawah ini. ini adalah gambar yang menunjukkan kerapatan gempa di seluruh dunia.

Lalu lihat posisi rawan kepulauan Indonesia disana.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket


Kamis dini hari lalu, gempa kecil kembali dirasakan masyarakat Klaten dan sekitarnya. Belum pulih rasa trauma akibat bencana serupa satu setengah tahun yang lalu yang telah merenggut banyak nyawa, sebagian orang yang masih terjaga kembali panik lalu membangunkan anggota keluarga yang lain sambil berlarian keluar rumah kami teringat kembali bencana mengerikan itu padahal recovery atas bangunan fisik dan ekonomi belum sepenuhnya beres. Belakangan diketahui, gempa berkekuatan 7,3 skala richter itu bersumber dari Indramayu-Jawa Barat.

Posisi Indonesia ternyata terletak di pertemuan beberapa lempeng kerak bumi Sehingga indonesia menjadi daerah yang sangat rawan gempa. Bahkan Indonesia menjadi pertemuan dua buah Rings of Fire alias rentetan gunung api dan pusat gempa akibat pertemuan lempeng-lempeng kerak bumi. Nama daerah-daerah di Indonesia rajin sekali muncul di dalam daftar aktivitas gempa terkini di situs USGS National Earthquake Information Center. Demikian pula, karena posisinya yang berupa rangkaian kepulauan, banyak daerah-daerah di Indonesia yang rawan tsunami; masih teringat tsunami besar yang terjadi di Aceh dan flores kan..?.

Meramalkan bencana?

Sampai saat ini kita belum bisa meramalkan terjadinya gempa bumi. Yang bisa dilakukan adalah mencegah jatuhnya terlalu banyak korban. Tidak mungkin mengosongkan seluruh daerah rawan gempa dari penduduk. Konstruksi tahan gempa adalah salah satu alternatif. Demikian pula dengan tsunami, tidak mungkin mengosongkan seluruh daerah pantai di sekitar daerah rawan gempa.

Yang mungkin adalah mengadakan sistem peringatan dini dan prosedur evakuasi manakala peringatan dini terjadi. Memang ini tidak menyelesaikan seluruh masalah karena apabila pusat gempa terjadi tidak jauh dari pantai, tsunami bisa datang dalam hitungan menit sehingga tidak mungkin ada kesempatan untuk melarikan diri. Tapi prosedur evakuasi masih bisa dilakukan untuk berjaga-jaga manakala gempa yang mungkin menimbulkan tsunami terjadi jauh dari daerah kita sehingga memberi kesempatan untuk evakuasi.

Bukan hal yang gampang dan jelas dibutuhkan biaya yang besar untuk ini. Pendidikan pada masyarakat harus diberikan dan ini tidak mudah. Seringkali pengungsian setelah adanya peringatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat butuh bekerja dan makan. Para penduduk desa di lereng Merapi yang dulu sempat diterjang 'wedus gembel' alias glowing avalanche atau aliran gas, bebatuan dan debu super panas di tahun 1994 pun segera kembali ke tempat tinggalnya lagi setelah diungsikan. Mereka butuh tempat tinggal dan lahan bercocok tanam. Cerita serupa pasti terjadi juga di daerah-daerah rawan bencana lain di Indonesia. Maka kembali lagi, harus kita pikirkan tindakan-tindakan yang bisa mengurangi jumlah korban yang bisa kita lakukan. Alam (atas izin Allah) memang terlalu kuat untuk kita lawan.

Makanya, saat ini sangat dibutuhkan para sarjana yang mampu merancang rumah tahan gempa di Indonesia. Jika Anda mampu mewujudkannya dan terbukti ampu, maka bukan hanya keuntungan finansial yang akan Anda peroleh, Insya Allah Anda juga akan masuk surga hehe…

Kalau saya sih, tidak bisa melakukan itu. Lha wong bikin kandang burung aja nggak bisa. Serahkan pada ahlinya gitu kata Fauzi Bowo dalam kampanye politiknya. Kalau Anda memang ahlinya, segeralah bertindak !!



0 comments: